Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
- Jaga tulisan dan ucapan: Pastikan setiap tulisan,
status, komentar, atau pesan kita di sosmed tidak mengandung ujaran
kebencian, fitnah dan ghibah.
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik." (QS. Al Isra: 53).
- Tabayyun (Verifikasi Informasi): jangan bermudah-mudah dengan hoaks dan hal-hal buruk yang banyak berseliweran di sosmed. Islam mengajarkan untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Yang benar saja belum tentu baik, apa lagi yang tidak benar. Artinya sesuatu yang jelas-jelas benar sekalipun tidak boleh kita sebarkan jika tidak membawa kebaikan. Apa lagi yang belum tentu benar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti." (QS. Al-Hujurat: 6)
3. Jangan mengumbar aib dan keburukan. menyebarkan aib orang lain atau melakukan ghibah bahkan adu domba di media sosial adalah termasuk hal buruk yang menimpa banyak orang.
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا
"Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah
seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?" (QS.
Al Hujurat: 12)
Termasuk hal yang dilarang tentu adalah mengumbar aib diri sendiri. Yang terkadang secara sadar maupun tidak disadari dilakukan oleh sebagian orang ketika curhat di sosmed entah karena sedang sedih atau marah,
- Bersikap lemah lembut: Dalam menegur atau memberi nasihat di media sosial, sebaiknya dilakukan dengan kelembutan dan hikmah, agar pesan dakwah lebih mudah diterima. Jangan menggunakan kata-kata kasar yang justru membuat orang menjauh dari kebenaran.
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
"Sesungguhnya kelembutan tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan memperindahnya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan merusaknya."
Alangkah disayangkannya mereka yang seharusnya bersosmed untuk hiburan, tapi malah dijadikan sebagai sarana menebar kebencian dan permusuhan. Yang apesnya itu dibungkus dengan kemasan dakwah dan bahasan agama. Orang terhubung di dunia maya menambah kenalan dan teman, dia malah mencari musuh dan menciptakan masalah.
Sungguh orang yang mengisi hal-hal mubah bahkan hanya hihi haha dalam sosmednya tanpa embel-embel agama, masih jauh lebih baik dari perilaku mereka ini.
- Manfaatkan untuk kebaikan: Media sosial dapat menjadi alat untuk mencari manfaat, menyebarkan kebaikan, ilmu, dan bahkan menyampaikan dakwah. Sebarkan konten yang bermanfaat dan menginspirasi, bukan yang dapat memancing permusuhan dan dosa.
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim)
6.
Hindari konten yang tidak
bermanfaat : Meskipun sosmed itu oleh sebagian orang hanya dijadikan
sebagai sarana permainan dan hiburan, dalam islam bermain dan berhibur itu
diperintahkan menjauhi hal yang sia-sia. Hendaknya menjauhi konten yang kurang
bermanfaat terlebih yang berisi hal-hal yang tidak senonoh, keji apa lagi yang bisa
menjatuhkan ke dalam maksiat.
مِنْ حُسْنِ إِسْلامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
"Di antara kebaikan Islam
seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya." (HR. Ahmad)
7. Berkomunikasi dengan baik : Dunia maya tak ubahnya dunia nyata. Sebagaimana dalam kehidupan kita dituntut untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, begitu pula yang harus kita lakukan di jagad sosmed.
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
"Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia." (QS. Al-Baqarah: 83)
8. Menahan diri dari mengomentari hal yang tidak diketahui: Jangan terlibat dalam pembicaraan tentang hal-hal yang bukan bagian dari tanggung jawab atau keahlian kita. Islam memberikan tuntunan agar kita tidak berbicara atas sesuatu tanpa dilandasi ilmu.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al Isra': 36).
Telah terbukti begitu banyak orang yang terseret kepada berbagai masalah rumit dan pelik, yang sebenarnya bisa dihindari seandainya mereka mampu menjaga lisannya.
Wallahu a'lam
0 comments
Posting Komentar