بسم الله الرحمن الرحيم
TUHAN
Meskipun sebenarnya manusia adalah makhluk bertuhan,
yang secara jama’ dan naluri kemanusiaan meyakini akan eksistensi-Nya,
tetapi masih ada saja segelintir orang mencoba mempertanyakan hal-hal njlimet
yang seakan-akan menggugat kebenaran adanya Tuhan. Kalau manusia salah
dalam bertuhan, sehingga mempertuhankan bendadan makhluk, mungkin ini adalah
hal yang wajar, dan untuk inilah nabi dan rasul diutus oleh-Nya. Yang tidak
wajar adalah usaha menafikan Pertanyaan-pertanyaan menggelitik (baca ; nakal )
seperti :
1.
Tuhan ada dimana dia, kenapa tehnologi modern seperti adanya pesawat
penjelajah ruang angkasa, sinar x, alat bantu pengihatan mikro dan makro
tidak mampu ‘menangkap’ adanya Tuhan
2. Apa perlunya
Tuhan mengutus para Nabi yang hanya manusia biasa untuk menunjukkan
eksistensi-Nya,yang justru banyak didustakan seruandan dakwah mereka? Kenapa Ia
sendiri tidak datang untuk menyatakan ketuhan-Nya ?
3. Jika Tuhan benar-benar ada dengan segala sifat
kemuliannya, kenapa harus ada pembunuhan, kerusakan dan kedhaliman lainnya ?
Bukankah ‘diammya’ Tuhan padahal Dia mampu mencegah kemunkaran
menunjukkan kalau sebenarnya Tuhan setuju terhadap kemunkaran
tersebut ?
Demikianlah manusia, memang paling suka menyoal dan
mendebat dalam berbagai urusan. Persis sebagaimana yang dilukiskan dalam
firman-Nya : “Dan adalah manusia itu adalah makhluk yang paling suka
membantah.” (al-Kahfi 54).
Baiklah, untuk memudahkan pembahasan, akan kita bagi
dalam sub bahasan sebagai berikut :
1.
Bukti keberadaan Tuhan
2.
Siapa sebenarnya Tuhan ?
3.
Tiada Tuhan selain Allah
BUKTI
KEBERADAAN TUHAN
Mereka
yang menolak atau minimal ragu adanya Tuhan selalu beralasan bahwa akal
sehat tidak bisa menerima hal ghaib seperti adanya Tuhan. Atau dengan
kata lain, mereka mengatakan adanya Tuhan adalah bertentangan dengan akal. dan
alam semesta ini, semua itu terjadi dengan sendirinya, tanpa ada yang mengatur,
dan merupakan hasil proses evolusi atau kebetulan. Mari kita timbang pemikirian
seperti ini dengan akal sehat melalui pembahasan berikut ini.
Bayangkan bahwa anda membangun sebuah kota besar dengan menyertakan
jutaan Legos bersama-sama. Misalkan di kota ini ada gedung-gedung pencakar
langit, jalan-jalan berkelak-kelok, stasiun kereta api, pelabuhan udara,
pusat-pusat perbelanjaan, lorong-lorong bawah tanah, dan juga sungai-sungai,
danau-danau, hutan, dan pantai. Misalkan ada juga yang tinggal di dalamnya
ribuan orang yang berseliweran di jalan raya, duduk-duduk di rumah, dan
bekerja di kantor. Masukkan juga seluk-beluknya, termasuk lampu lalulintas,
kotak pos, dan papan sinyal di terminal bus.
Jika seseorang mendatangi anda dan mengatakan bahwa semua
Legos kota ini, yang anda dirikan dengan perencanaan yang matang hingga
serinci-rincinya, dan semua bagian yang anda tempatkan dengan susah-payah
itu muncul secara kebetulan hingga terwujud kota ini, bagaimanakah keadaan
jiwa orang ini menurut anda?
Kini, tengoklah lagi kota yang telah anda bangun itu dan
ingatlah bahwa keseluruhan kota ini akan rata dengan tanah bila anda lupa
meletakkan sepotong Lego di tempatnya atau mengubah letaknya. Bisakah
anda bayangkan seberapa besar keseimbangan dan tatanan yang telah anda
tegakkan?
Kehidupan di dunia tempat tinggal ini juga mungkin dibuat
dengan penghimpunan sejumlah besar bagian kecil seperti itu yang tak terbayangkan
oleh benak manusia. Ketiadaan satu bagian kecil saja mungkin berarti akhir
riwayat bumi ini.
Segala benda, dari unit terkecil zat yang berupa atom hingga
galaksi yang mengandung trilyunan bintang, dari bulan pelengkap bumi hingga
sistem matahari, semuanya berjalan dengan keserasian yang sempurna. Sistem
yang tertata rapi ini berjalan mulus bagaikan arloji. Orang-orang sangat
yakin bahwa sistem yang telah berumur trilyunan tahun ini akan berfungsi
tanpa mengesampingkan bagian terkecil, sehingga mereka dapat menyusun
rencana dengan bebas mengenai sesuatu yang mereka perkirakan akan terwujud
dalam 10 tahun mendatang. Tak seorang pun khawatir kalau-kalau matahari
tidak terbit esok hari. Sebagian besar orang tidak berpikir tentang 'mungkinkah
bumi ini berubah menjadi lepas dari gravitasi matahari dan mulai bergerak
menuju kegelapgulitaan entah di mana?'; atau bertanya, 'Apa yang mencegahnya
dari kejadian ini?'
Dengan cara yang sama, manakala orang-orang menjelang tidur,
mereka yakin bahwa jantung atau sistem pernafasan mereka tidak akan sesantai
otak mereka. Akan tetapi, bila salah satu dari dua sistem penting ini
berhenti-henti beberapa detik saja, maka bisa-bisa nyawa melayang.
Ketika 'kacamata biasa' di sekitar kehidupan kita tanggalkan
dan sebab-akibat peristiwa-peristiwa tidak lagi ditaksir seolah-olah 'berlangsung
dalam kejadian alamiahnya', kita lihat dengan gamblang bahwa segala benda
tersusun dari sistem terencana yang amat teliti dan sangat saling bergantung
sehingga seolah-olah kita bergantung pada kehidupan dengan kulit atau
gigi kita. Perhatikanlah tatanan hebat yang berlaku di tempat ke mana
pun anda memandang. Tentu saja, ada kekuatan besar yang menciptakan tatanan
dan keserasian sedemikian itu. Pemilik kekuatan besar ini ialah Allah,
Yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Dalam satu ayat Al-Qur'an
difirmankan:
Dia yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis;
tak akan kau lihat ketidakseimbangan dalam ciptaan (Allah) Yang Maha Pemurah.
Balikkanlah pandanganmu sekali lagi, tampakkah olehmu ada yang cacat?
Lalu ulanglah pandanganmu sekali lagi; pandanganmu akan berbalik kepadamu,
letih dan membingungkan. (Surat al-Mulk, 3-4)
Bila kita memandang makhluk-makhluk di langit, di bumi, dan
semua yang terletak di antaranya, ternyata mereka semua membuktikan keberadaan
Pencipta mereka dengan sendirinya. Di bab ini, kita akan memikirkan gejala
alam dan makhluk hidup yang terlihat oleh semua orang, sekalipun tak pernah
terpikirkan, dan bagaimana mereka menjadi ada dan melanjutkan keberadaan
mereka. Jika kita hendak menuliskan semua ayat Allah di alam semesta,
maka diperlukan ribuan jilid ensiklopedi. Karena itu, dalam bab ini, kita
hanya akan secara singkat berurusan dengan beberapa pokok-persoalan yang
layak untuk dipertimbangkan panjang-lebar.
Akan tetapi, penyebutan-penyebutan singkat ini pun akan membantu
para 'manusia yang berakal' yang insyaf untuk memperhatikan fakta terpenting
kehidupan mereka atau sekurang-kurangnya membantu mereka mengingatnya
sekali lagi.
Karena Allah itu Ada.
Karena Dialah asal pertama langit dan bumi dan Dia bisa dipahami
melalui akal.
KEAJAIBAN DI TUBUH KITA
'Mata Yang Setengah-Jadi Tak Bisa Melihat'
Apa yang terbersit di benak anda manakala mendengar kata
'mata'? Sadarkah anda bahwa salah satu hal terpenting dalam kehidupan
adalah kemampuan untuk melihat? Jika menyadarinya, sudahkan anda memikirkan
tanda-tanda lain yang terkandung dalam mata anda?
Mata adalah sepotong bukti yang paling nyata bahwa makhluk-makhluk
hidup diciptakan. Semua organ penglihatan, termasuk mata binatang dan
mata manusia, merupakan contoh yang sangat menonjol perihal rancangan
yang sempurna. Organ istimewa ini amat rumit sampai-sampai mengungguli
peralatan tercanggih di dunia ini.
Supaya mata dapat melihat, semua bagiannya harus bekerja
sama secara serasi. Sebagai misal, jika mata kehilangan kelopak, tetapi
masih mempunyai semua bagian lain seperti kornea, selaput penghubung,
selaput pelangi, biji mata, lensa mata, retina, selaput koroid, urat mata,
dan kelenjar airmata, itu pun sudah amat rusak dan akan segera kehilangan
fungsi penglihatannya. Begitu pula, jika produksi airmata berhenti, maka
mata akan segera kering dan menjadi buta kendati semua organ lain masih
ada.
'Rantai kebetulan' yang diajukan oleh para evolusionis kehilangan
semua maknanya menghadapi susunan rumit ini. Mustahil menjelaskan keberadaan
mata kecuali sebagai zat ciptaan istimewa. Mata itu memiliki sistem rumit
dengan banyak bagian dan, sebagaimana dibahas di atas, semua bagian pembentuk
ini pasti menjadi ada pada waktu yang sama. Mustahil mata yang setengah-jadi
berfungsi pada 'setengah melihat'. Pada keadaan-keadaan semacam ini, peristiwa
penglihatan tak bisa berlangsung sama sekali. Seorang ilmuwan evolusionis
menerima kebenaran ini:
Ciri umum mata dan sayap adalah hanya berfungsi jika tersusun
sepenuhnya. Dengan kata lain, mata yang setengah-jadi tidak bisa melihat;
burung dengan sayap setengah-sayap tidak dapat terbang.13
Dalam hal ini, kita menghadapi lagi pertanyaan yang sangat
penting: siapa yang menciptakan semua unsur mata sekaligus?
Pemilik mata tentu saja bukan orang yang membuat putusan
mengenai pembentukannya. Karena bagi yang tiada berpengetahuan tentang
seperti apakah penglihatan itu tidak mungkin berhasrat untuk mempunyai
organ penglihatan dan melekatkannya pada tubuhnya. Jadi, kita harus menerima
keberadaan Pemilik Yang Maha Bijaksana yang menciptakan makhluk hidup
dengan indera seperti penglihatan, pendengaran, dan sebagainya. Ada pernyataan
lain bahwa sel-sel yang tak bernyawa bisa mencapai fungsi yang mensyaratkan
nyawa seperti penglihatan dan pendengaran dengan kehendak dan upaya mereka
sendiri. Sangatlah jelas bahwa ini mustahil. Dalam Al-Qur'an, dinyatakan
bahwa penglihatan dilimpahkan kepada makhluk hidup oleh Allah:
Katakanlah: Dialah Yang telah menjadikan
kamu dan membuatkan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani;
sedikit sekali kamu bersyukur. (Surat al-Mulk, 23)
Pasukan di Dalam Tubuh Manusia
Setiap hari, berlangsung pertempuran di bagian terdalam raga
yang tidak anda rasakan. Di satu pihak, virus dan bakteri bermaksud menyerbu
tubuh anda dan mengambil kendali terhadapnya dan di pihak lain, sel-sel
kekebalan melindungi tubuh dari musuh-musuh ini.
Musuh-musuh ini menunggu dalam keadaan siap-serang untuk
memasuki kawasan yang mereka tuju; begitu ada kesempatan, mereka menuju
kawasan sasaran. Namun demikian, para prajurit kawasan sasaran yang berdisiplin,
tertata dan kuat itu tidak mudah menyerah kepada musuh. Pertama, para
prajurit (fagosit) yang menelan dan menahan pasukan musuh itu tiba di
medan tempur. Walau begitu, kadang-kadang pertempuran tersebut lebih liat
daripada kemampuan tempur prajurit-prajurit ini. Pada keadaan semacam
ini, prajurit-prajurit lain (makrofaga) dikerahkan. Keterlibatan mereka
menyebabkan kehebohan di kawasan sasaran dan para prajurit lain (sel T
pembantu) pun dipanggil untuk bertempur.
Prajurit-prajurit ini sangat mengenal penghuni setempat.
Mereka dengan cepat bisa membedakan pasukan mereka sendiri dari pasukan
musuh. Mereka segera mengerahkan prajurit (sel-sel B) yang ditugaskan
untuk memproduksi senjata. Para serdadu ini mempunyai kemampuan luar biasa.
Meskipun mereka tidak pernah melihat musuh, mereka dapat menghasilkan
senjata yang akan menyebabkan musuh tak berdaya. Di samping itu, mereka
mengangkut senjata-senjata yang mereka hasilkan itu sejauh semestinya.
Selama perjalanan dalam tugas yang sulit ini mereka berhasil tidak menyebabkan
kerusakan apa pun pada mereka sendiri atau pada sekutu-sekutu mereka.
Kemudian, tim penyerang (sel-sel T pembunuh) menyiangi jalan. Mereka membongkar
bahan beracun yang mereka angkut sendiri ke lokasi tergenting musuh. Bila
menang, sekelompok prajurit lain (sel-sel T pendesak) tiba di medan tempur
dan mengirimkan semua serdadu mereka kembali ke barak mereka. Para prajurit
yang tiba di medan tempur terakhir (sel-sel memori) mencatat semua informasi
yang relevan mengenai musuh, sehingga bisa dipakai di kejadian penyerbuan
serupa di masa mendatang.
![]() Sel AB terlihat berpisah. ![]()
Sel-sel kekebalan mempunyai
rantai komando yang sangat berdisiplin. Tak satu pun perintah
yang tak ditaati.
![]()
Sel AB menutupi bakteri
|
Pasukan hebat yang dibahas di atas tersebut ialah sistem
kekebalan di tubuh manusia. Segala hal yang dijelaskan tersebut dilakukan
oleh sel-sel mikroskopik yang tak terlihat dengan mata telanjang. (Untuk
informasi lebih lanjut, silakan lihat Harun Yahya, For Men of Understanding,
"The Signs in the Heaven and the Earth".)
Berapa banyak orang yang sadar bahwa mereka memiliki pasukan
yang tertata, berdisiplin, dan sempurna di dalam tubuh mereka? Berapa
banyak dari mereka yang sadar bahwa mereka dikelilingi dari semua sisi
oleh mikroba-mikroba yang, jika tak terhalang, akan menyebabkan mereka
menderita penyakit yang parah atau bahkan meninggal? Sesungguhnya, terdapat
banyak mikroba yang berbahaya di udara yang kita hirup, di air yang kita
minum, di makanan yang kita makan, dan di permukaan benda yang kita sentuh.
Walaupun seseorang tak menyadari semua itu, sel-sel tersebut di tubuhnya
berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkannya dari penyakit yang mungkin
bahkan bisa menimbulkan kematiannya.
Kemampuan semua sel kekebalan untuk membedakan sel-sel musuh
dari sel-sel tubuh, kemampuan sel-sel B untuk menyiapkan senjata selama
dibutuhkan tanpa merugikan sel-sel tubuh lainnya, terpenuhinya tugas sel-sel
penerima sinyal secara komplit tanpa masalah apa pun segera seusai mereka
selesaikan pekerjaan mereka, dan kemampuan sel-sel memori tersebut hanyalah
beberapa ciri istimewa sistem ini.
![]() ![]()
Sel-sel kekebalan (kuning) terlihat bertempur dengan sel-sel kanker.
|
Karena semua alasan itu, cerita pembentukan sistem kekebalan
tak pernah diangkat oleh para penulis evolusionis.
Dengan berfungsinya penyakit atau tanpa sistem kekebalan,
sangatlah sulit bagi seseorang untuk bertahan hidup karena ia akan terbuka
bagi semua mikroba dan virus di dunia luar. Saat ini, orang seperti ini
hanya bisa hidup dalam ruang khusus tanpa kontak langsung dengan apa pun
di luar ruang. Karena itu, tanpa sistem kekebalan, tak mungkin seseorang
bertahan hidup di lingkungan primitif. Ini mengarahkan kita kepada fakta
bahwa suatu sistem yang sangat rumit semacam sistem kekebalan hanya bisa
diciptakan seluruhnya sekaligus dengan semua unsurnya.
Sistem Terencana Secara Rinci
Bernafas, makan, berjalan, dan lain-lain merupakan fungsi
manusia yang amat alamiah. Namun kebanyakan orang tidak memikirkan bagaimana
tindakan-tindakan dasar ini berlangsung. Sebagai contoh, bila anda makan
buah, anda tidak memikirkan bagaimana makanan ini bisa bermanfaat bagi
tubuh anda. Satu-satunya hal di benak anda adalah memakan makanan yang
menyehatkan; pada saat yang sama, tubuh anda terlibat dalam suatu proses
luar biasa yang sangat rinci dengan tujuan menjadikan makanan ini sesuatu
yang menyehatkan.
Sistem pencernaan yang melangsungkan proses rinci ini mulai
berfungsi segera sesudah sepotong makanan masuk ke dalam mulut. Dengan
terlibat dalam suatu sistem sejak awal-mula, air liur membasahi makanan
dan mempermudah pengunyahannya oleh gigi dan peluncurannya melalui kerongkongan.
Kerongkongan membantu pengangkutan makanan ke perut dengan
bekerjanya suatu keseimbangan yang sempurna. Di sini, makanan itu dicerna
dengan asam hidroklorik yang terdapat di perut. Asam ini sangat kuat sehingga
mampu melarutkan tidak hanya makanan, tetapi juga dinding perut. Tentu
saja, kerusakan semacam ini tidak diperbolehkan di sistem yang sempurna
ini. Suatu keluaran yang disebut lendir yang keluar selama pencernaan
itu menutupi seluruh dinding perut dan memberikan perlindungan yang sempurna
melawan pengaruh buruk asam hidroklorik. Jadi, perut tercegah dari penghancuran
diri-sendiri.
Bagian lain dari sistem pencernaan itu terencana juga. Potongan-potongan
makanan berfaedah yang dilumatkan dengan sistem pencernaan itu diserap
oleh dinding usus kecil dan memasuki pembuluh darah. Permukaan-dalam usus
kecil ini ditutupi dengan sulur mungil yang disebut 'vilus'. Di puncak
sel-sel ini di atas vilus adalah panjangan mikroskopik yang disebut mikrovilus.
Panjangan-panjangan ini berfungsi sebagai pompa untuk menyerap gizi. Beginilah
cara penyerapan gizi oleh pompa-pompa yang disampaikan semuanya ke seluruh
tubuh dengan sistem peredaran.
Hal yang layak diperhatikan di sini adalah bahwa evolusi
sama sekali tidak bisa menjelaskan sistem yang baru saja diringkas dengan
singkat ini. Menurut teori evolusi, organisme yang rumit itu berkembang
dari keadaan primitif melalui akumulasi perubahan susunan kecil-kecilan
secara bertahap. Bagaimanapun, sebagaimana telah dinyatakan dengan jelas,
sistem di dalam perut tidak mungkin terbentuk selangkah demi selangkah.
Ketiadaan satu faktor saja akan menimbulkan kematian organismenya.
Tatkala makanan diterima masuk ke dalam perut, getah-perut
memperoleh kemampuan untuk melumatkan makanan sebagai hasil dari serangkaian
perubahan kimiawi. Kini, bayangkanlah makhluk hidup yang dalam suatu proses
yang katanya evolusi; dalam tubuhnya tidak mungkin terjadi transformasi
kimiawi yang terencana semacam itu. Makhluk hidup ini tidak bisa memperoleh
kemampuan ini, sehingga tidak bisa mencerna makanan yang dimakannya dan
akan kelaparan sampai mati dengan setumpuk makanan di perutnya.
Selain itu, selama pengeluaran asam pelarut ini, dinding
perut harus menghasilkan keluaran yang disebut lendir pada saat itu juga.
Kalau tidak, asam di dalam perut ini akan meremukkan perut. Karena itu,
supaya kehidupan berlanjut, perut harus mengeluarkan keduanya (asam dan
lendir) pada waktu yang bersamaan. Ini memperlihatkan bahwa yang pasti
terjadi sebetulnya bukan evolusi secara kebetulan setahap demi setahap,
melainkan suatu penciptaan terencana dengan semua sistemnya.
Semua ini menunjukkan bahwa raga manusia mirip pabrik besar
yang tercipta dari banyak mesin kecil yang bekerja bersama-sama dengan
keserasian yang sempurna. Sebagaimana pabrik-pabrik yang memiliki perancang,
insinyur, dan perencana, tubuh manusia pun memiliki Pencipta Yang Agung.
HEWAN DAN TUMBUHAN
Jutaan jenis hewan dan tumbuhan yang terdapat di dunia ini
hadir sebagai ayat yang membuktikan keberadaan dan kemungkinan Pencipta
kita.
Pemintalan diri-sendiri ulat menjadi kepompong,
dan kemudian cabikannya keluar dari situ sebagai kupu-kupu dengan
pola dan warna yang menakjubkan.
|
|
Semua makhluk hidup ini--sejumlah kecilnya akan kita bahas
di sini sebagai contoh--pantas untuk diperiksa sendiri-sendiri. Mereka
semua memiliki sistem tubuh yang berlainan, taktik pertahanan yang beragam,
cara makan yang unik, dan metode perkembangbiakan yang menarik. Sayangnya,
tidak mungkin memaparkan semua sifat mereka dalam sejilid buku. Berjilid-jilid
ensiklopedi pun tidak akan cukup untuk tugas ini.
Akan tetapi, sedikit contoh yang akan kita bahas di sini
pun akan memadai untuk membuktikan bahwa kehidupan di bumi tidak mungkin
dijelaskan dengan mengatakannya kejadian kebetulan.
Dari Ulat ke Kupu-Kupu
![]() Seekor ulat sutera di kepompongnya yang terpintal dengan benang sutera. |
ila anda mempunyai 450-500 telur dan harus melindunginya
dari ancaman lingkungan, apa yang akan anda lakukan? Langkah terbijak
bagi anda adalah mengambil tindakan pencegahan supaya tidak terpencar
berhamburan, umpamanya karena angin atau faktor lingkungan lainnya. Dengan
menjadi hewan yang menelurkan kebanyakan telurnya pada satu waktu (450-500),
ulat sutera menggunakan cara yang sangat cerdas untuk melindungi telur-telurnya:
ulat sutera itu menyatukan telur-telur tersebut dengan zat kental (benang)
yang dikeluarkannya untuk mencegah supaya telur-telur itu tidak terpencar
ke sekitarnya.
Ulat-ulat yang memunculkan telur-telur mereka mula-mula mendapati
cabang yang aman bagi mereka sendiri dan kemudian mengikatkannya dengan
benang yang sama. Lalu, untuk mengembangbiakkan mereka sendiri, mereka
mulai memintal kepompong dengan benang yang mereka keluarkan. Untuk melengkapi
proses ini, diperlukan waktu 3-4 hari bagi ulat yang baru membuka mata
menatap kehidupan. Selama jangka waktu ini, ulat itu membuat ribuan putaran
dan menghasilkan benang sepanjang rata-rata 900-1500 meter.14
Pada akhir proses ini, mulailah tugas baru sebagai
bagian dari metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu yang anggun.
Tindakan yang dilakukan oleh ulat sutera induk untuk melindungi
telur-telurnya atau pun perilaku ulat mungil tanpa kesadaran, pendidikan,
atau pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi. Khususnya,
ajaibnya kemampuan si induk untuk menghasilkan benang yang dipakai untuk
mengamankan telur-telurnya. Pengetahuan ulat yang baru lahir tentang lingkungan
yang paling cocok bagi dirinya sendiri, pemintalan kepompongnya yang sesuai
dengan hal ini, pelaksanaan metamorfosisnya, dan kehadirannya melalui
metamorfosis yang tanpa masalah ini berada di luar pemahaman manusia.
Karenanya, kita bisa mengatakan ala kadarnya bahwa setiap ulat lahir ke
dunia dengan dibekali pengetahuan tentang apa yang harus dilakukannya,
yang berarti bahwa semua hal ini 'diajarkan' sebelum ia lahir.
Mari kita jelaskan ini dengan sebuah contoh. Apa pendapat
anda jika melihat bayi yang baru lahir bisa berdiri selama beberapa jam
setelah kelahirannya, mengumpulkan benda-benda yang ia butuhkan untuk
membuat alas tidurnya (seperti selimut kapas, bantal, kasur), dan kemudian
menyatukannya dengan rapi, membuat alas tidurnya dan berbaring di atasnya?
Setelah anda pulih dari keterkejutan terhadap peristiwa ini, mungkin anda
mengira bahwa bayi itu pasti diajari dengan cara yang luar biasa di rahim
induknya untuk mengerjakan proses seperti itu. Kejadian ulat itu tidak
berbeda dari bayi dalam contoh ini.
![]() |
Dialah Allah, Maha Pencipta, Maha Pembuat, Maha
Pembentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama yang indah; segala sesuatu
yang di langit dan di bumi memurnikan dan mengagungkan-Nya; Dia
Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Surat al-Hasyr, 24)
|
Ini sekali lagi mengarahkan kita pada kesimpulan yang sama:
makhluk-makhluk hidup hadir ke dalam kehidupan, berkelakuan dan hidup
dengan cara yang ditentukan oleh Allah Yang menciptakan mereka. Ayat
Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Allah memberi ilham kepada lebah dan memerintahkannya
untuk membuat madu (Surat an-Nahl, 68-69) memberi contoh tentang
rahasia besar dunia makhluk hidup. Rahasia ini adalah bahwa semua makhluk
hidup tunduk kepada kehendak Allah dan mengikuti takdir yang ditentukan
oleh Dia. Karena inilah lebah membuat madu dan ulat sutera membuat sutera.
Sayap Yang Simetris
Bila kita pandang sayap-sayap kupu-kupu di gambar, kita lihat
kesimetrisan sempurna yang terdapat pada sayap-sayap ini. Sayap-sayap
yang seperti renda ini banyak dihiasi dengan pola, sorotan, dan warna
yang masing-masing bagaikan karya seni.
![]() ![]() ![]() ![]() Pola-pola yang anggun dan tegas pada kupu-kupu menunjukkan bahwa makhluk hidup ini bukan hasil kejadian kebetulan, melainkan berasal dari penciptaan yang hebat dan tanpa cacat. |
Bila anda lihat sayap-sayap kupu-kupu ini, anda perhatikan
bahwa pola dan warnanya pada kedua sisi sama persis, kendati anda lihat
seteliti mungkin. Bahkan titik terkecil pun terdapat pada kedua sayap,
yang dengan demikian menunjukkan kesimeterisan dan tatanan yang tidak
bercacat.
Di samping itu, tak satu pun dari warna-warna di sayap-sayap
tipis ini bercampur dengan yang lain, masing-masing terpisah dengan tegas
dari yang lain. Sebenarnya, warna-warna ini terbentuk melalui penumpukan
sisik-sisik mungil yang menggugus satu sama lain. Tidakkah merupakan keajaiban
bagaimana sisik-sisik kecil, yang mudah tersebar dengan sentuhan lembut
tangan anda, bisa tertata di kedua sayap tanpa kekeliruan sedikit pun
di pembagiannya sehingga menghasilkan pola yang tepat sama? Pemindahan
sebuah sisik tunggal pun akan menghancurkan kesimetrisan sayap dan merusak
keindahannya. Namun demikian, anda tak pernah melihat kecampuradukan sayap
kupu-kupu di bumi ini. Sayap-sayap itu rapi dan anggun seolah-olah dibuat
oleh seniman. Sesungguhnya sayap-sayap tersebut buatan Pencipta Yang Agung.
Hewan dengan Leher Terpanjang: Jerapah
![]() ![]() |
Jerapah mempunyai banyak karakteristik yang menakjubkan.
Salah satunya adalah bahwa lehernya tegak pada 7 tulang belakang, sama
dengan mamalia lainnya, walaupun leher ini sangat panjang. Fakta yang
menakjubkan lainnya adalah bahwa jerapah sama sekali tidak memiliki masalah
pemompaan darah naik ke otaknya di puncak lehernya yang panjang. Dengan
sedikit berpikir saja akan terlintas betapa sulitnya keharusan pemompaan
darah sedemikian tinggi. Namun jerapah tidak mempunyai masalah mengenai
hal ini, karena jantungnya dilengkapi dengan perlengkapan untuk memompa
darah setinggi sesuai dengan keperluannya. Ini memungkinkan jerapah menjalani
kehidupannya tanpa susah-payah.
Sekalipun begitu, jerapah masih menghadapi masalah lain
ketika minum air. Pada dasarnya, jerapah mestinya mati karena tekanan
darah yang tinggi setiap membungkukkan leher untuk minum air. Akan tetapi,
sistem yang sempurna di lehernya meredam risiko ini dengan lengkap. Ketika
jerapah membungkuk, katup-katup di kantung lehernya menutup dan mencegah
darah yang berlebihan akibat aliran ke otak.
Tidak ada keraguan bahwa jerapah tidak memperoleh ciri-ciri
ini dengan merencanakannya menurut kebutuhannya. Bahkan lebih tidak masuk
akal bila mengatakan bahwa semua perlengkapan penting ini dibentuk seiring
dengan berlalunya waktu melalui proses evolusi secara bertahap. Supaya
tetap hidup, jerapah membutuhkan sistem pemompaan untuk mengalirkan darah
ke otak dan sistem katup untuk mencegah tekanan darah yang tinggi sewaktu
membungkuk. Jika salah satu dari karakteristik ini tidak ada atau tidak
berfungsi dengan tepat, maka mustahil bagi jerapah untuk terus hidup.
Kesimpulan yang harus ditarik dari semua ini adalah bahwa
spesies jerapah lahir ke dunia dengan segala karakteristiknya yang amat
penting bagi kehidupannya. Mustahil bagi makhluk yang tidak menguasai
tubuhnya untuk mendapatkan ciri-ciri dasarnya secara sengaja. Jadi, ini
jelas-jelas membuktikan bahwa jerapah diciptakan melalui penciptaan yang
disengaja, yaitu oleh Allah.
Penyu Laut
![]() |
Penyu-penyu laut hidup di gelombang samudera dengan bergerombol
menuju pantai bila tiba saatnya untuk berkembang biak. Walaupun ini bukan
pantai biasa. Pantai yang mereka datangi untuk berkembang biak pasti tempat
kelahirannya.15 Kadang-kadang penyu
laut harus melakukan perjalanan sejauh 800 kilometer untuk tiba di sana.
Namun perjalanan yang panjang dan keras tidak mengubah keadaan ini. Mereka
tiba di pantai tempat kelahiran mereka untuk melahirkan keturunan mereka,
apa pun yang terjadi.
Sungguh luar biasa bagaimana suatu makhluk hidup bisa menemukan
jalan kembalinya ke pantai yang sama persis sesudah 20-25 tahun keberangkatannya
dari sana.16 Yang lebih luar biasa,
penyu laut bisa menemukan arah tempat kelahirannya di kedalaman samudera
yang cahayanya sedikit sekali, dan kemudian membedakannya dari begitu
banyak pantai yang serupa.
Akhirnya, ribuan musafir yang tanpa kompas ini mencapai pantai
yang sama pada waktu yang sama. Alasan yang melandasi pertemuan yang bertubi-tubi
ini yang pada mulanya merupakan misteri itu kini menjadi kejutan besar
ketika akhirnya terkuak. Karena penyu-penyu tahu bahwa keturunan mereka
tidak bisa bertahan hidup di keadaan laut, mereka memendam telur mereka
di bawah pasir di pantai. Tetapi mengapa mereka semua bertemu di pantai
yang sama pada waktu yang sama? Apakah bayi mereka tidak akan bertahan
hidup jika mereka melakukan hal yang sama di waktu yang berbeda dan di
pantai yang berlainan? Orang-orang yang melakukan penelitian mengenai
topik ini dihadapkan dengan situasi yang menarik. Ribuan keturunan di
bawah pasir itu harus mengatasi sejumlah kendala besar setelah memecahkan
telur mereka dengan gumpalan keras pada kepala mereka. Bayi penyu seberat
rata-rata 31 gram ini tidak bisa secar sendiri-sendiri menggali
lapisan tanah di atas mereka. Mereka semua saling membantu.
Ketika ribuan bayi penyu di pantai mulai menggali tanah, mereka membuatnya
pada permukaan pasir selama beberapa hari. Walau demikian, sebelum muncul
di permukaan, mereka menunggu sesaat hingga malam tiba. Ini karena pada
siang hari, terdapat bahaya yang mengintai dari para pemangsa. Di samping
itu, akan cukup sulit bagi mereka untuk merangkak di atas pasir yang terbakar
oleh sinar matahari. Bila malam tiba, mereka naik ke permukaan setelah
menyudahi proses penggalian. Kendati gelap, mereka bekerja keras menuju
laut dan berangkat dari pantai untuk kembali ke sana pada 20-25 tahun
kemudian.
Dan dalam penciptaan kamu sendiri
dan bahwa binatang-binatang tersebar (di seluruh penjuru bumi),
ada ayat-ayat bagi mereka yang benar-benar beriman. (Surat al-Jatsiyah,
4)
|
Mustahil bagi bayi-bayi penyu ini untuk mengetahui bahwa
mereka harus menggali jalan mereka ke atas sesudah bermunculan dari telur
mereka dan menunggu sesaat pada jarak tertentu dari laut. Sama sekali
tidak mungkin bagi mereka untuk mengetahui, tatkala masih terpendam di
tanah, apakah ini siang ataukah malam, bahwa para pemangsa terdapat di
luar sana dan bahwa mereka bisa menjadi mangsa predator, bahwa pasirnya
terbakar karena matahari, bahwa ini bisa membahayakan mereka, dan bahwa
mereka harus bekerja keras menuju laut. Jadi, bagaimanakah pelaksanaan
yang disengaja ini muncul?
Satu-satunya jawaban atas pertanyaan ini adalah bahwa bayi-bayi
penyu ini telah agak 'terprogram' untuk berperilaku secara demikian, yang
berarti bahwa Pencipta mereka telah mengilhami mereka naluri yang menolong
mereka menyelamatkan kehidupan mereka.
Kumbang Pengebom

Kumbang pengebom merupakan serangga yang padanya telah banyak
dilakukan penelitian. Ciri yang menyebabkan serangga ini sangat populer
adalah bahwa kumbang pengebom menggunakan metode kimiawi untuk melindungi
diri dari musuh-musuhnya.
Pada keadaan bahaya, serangga ini menyemprotkan hidrogem
peroksida dan hidroquinon yang tersimpan di tubuhnya ke arah si musuh
untuk melindungi diri. Sebelum bertempur, susunan-susunan istimewa yang
disebut cuping pengeluar membuat campuran pekat kedua zat kimia ini. Campuran
ini disimpan di ruang terpisah yang disebut ruang penyimpanan. Ruang ini
dihubungkan dengan ruang kedua yang disebut ruang peledakan. Kedua ruang
ini dijaga agar terpisah satu sama lain dengan otot sfingter. Ketika serangga
ini merasakan bahaya, ia memencet otot-otot yang mengelilingi ruang penyimpanan
seraya mengendurkan otot sfingter, sedangkan zat kimia di ruang penyimpanan
dipindahkan ke ruang peledakan. Sejumlah besar panas diluncurkan dan terjadilah
penguapan. Uap dan gas oksigen luncuran ini menggunakan tekanan pada dinding-dinding
ruang peledakan, dan zat kimianya disemprotkan ke arah musuh melalui suatu
saluran yang mengarah keluar dari tubuh kumbang tersebut.17
Masih merupakan misteri besar bagi para peneliti, bagaimana
serangga bisa melabuhkan sistem kokoh di dalam dirinya sendiri yang akan
cukup untuk memicu reaksi kimia yang dengan mudah bisa membahayakannya
seraya juga mengisolasi diri dari pengaruh sistem ini. Tak meragukan,
keberadaan dan bekerjanya sistem ini terlalu rumit untuk disifatkan pada
serangga sendiri. Masih merupakan bahan diskusi, bagaimana kumbang pengebom
membuat sistem sedemikian itu bekerja dalam tubuh mungilnya yang berukuran
sekitar 2 cm panjangnya, ketika manusia yang pakar hanya bisa menampilkannya
di laboratorium.
Satu-satunya kebenaran yang muncul di sini adalah bahwa serangga
ini merupakan contoh nyata yang menolak teori evolusi sepenuhnya, karena
mustahil bagi sistem kimia rumit ini untuk dibentuk dengan serangkaian
berbagai kebetulan dan berlalu hingga generasi mendatang. Bahkan, kerusakan
atau 'cacat' kecil pun pada sepotong tunggal sistem itu membuat hewan
tersebut tak berdaya, sehingga akan segera terbunuh atau akan menyebabkannya
bunuh-diri. Karena itu, satu-satunya penjelasan adalah bahwa senjata kimia
di tubuh serangga ini pasti muncul sekaligus beserta semua bagiannya dan
tanpa cacat.
Sarang Rayap
![]() |
Semua orang mungkin terkejut bila menyaksikan sarang rayap
yang didirikan di tanah. Sarang-sarang ini merupakan keajaiban arsitektur,
yang tingginya mencapai 5 atau 6 meter.
Bila anda bandingkan ukuran rayap dan sarangnya, akan anda
dapati bahwa rayap itu telah berhasil merampungkan proyek arsitekturnya
yang berukuran 300 kali lebih besar daripada dirinya sendiri. Namun yang
lebih aneh lagi ialah bahwa rayap-rayap itu buta.
Orang yang tak pernah melihat sarang besar yang dibangun
oleh rayap buta mungkin mengira bahwa sarang itu terbuat dari gundukan
pasir yang saling bertumpukan. Akan tetapi, sarang rayap membuktikan rancangan
yang mengagumkan yang tak terbayangkan oleh benak manusia; di dalamnya
terdapat saluran-saluran yang saling berhubungan, lorong-lorong, sistem
ventilasi, langsiran produksi cendawan khusus, dan pintu keluar pengaman.
Jika anda mengumpulkan ribuan orang buta dan memberi mereka
semua jenis peralatan teknik, anda tak akan pernah bisa membuat mereka
menyusun sarang yang serupa dengan yang dibuat oleh sekumpulan rayap.
Jadi, pikirkan saja:
Bagaimana bisa seekor rayap yang panjangnya
1-2 cm mempelajari informasi rekayasa dan arsitektur yang dibutuhkan untuk
memuluskan rancangan tersebut?
Bagaimana bisa ribuan ekor rayap buta mengelola pekerjaan
secara serasi untuk membangun bangunan ini yang merupakan keajaiban artistik?
Jika anda belah sarang rayap menjadi dua pada
tahap awal pembangunannya, dan kemudian menyatukannya kembali, maka akan
anda lihat bahwa semua gang, saluran, dan jalan saling bersesuaian. Bagaimana
kejadian ajaib ini bisa dijelaskan?
Kesimpulan yang harus ditarik dari contoh ini adalah bahwa
Allah telah menciptakan semua makhluk hidup secara unik dan tanpa contoh
lebih dahulu. Bahkan satu sarang rayap pun cukup bagi manusia untuk memahami
Allah dan yakin bahwa Dialah Yang menciptakan semuanya.
Burung Pelatuk
Sebagaimana kita ketahui bersama, burung-burung pelatuk membangun
sarang-sarang mereka dengan mengebor lubang-lubang di batang pohon dengan
paruh mereka. Ini mungkin terdengar biasa bagi kebanyakan orang. Namun
hal yang lalai untuk diperhatikan adalah mengapa burung pelatuk tidak
mengalami pendarahan ketika mereka memukul-mukul secara dahsyat dengan
kepala mereka. Yang dilakukan oleh burung pelatuk ini serupa dengan orang
yang memukul paku ke dinding dengan kepalanya. Jika orang mencoba melakukan
perbuatan seperti ini, mungkin ia akan mengalami pusing yang diikuti dengan
gegar otak. Akan tetapi, burung pelatuk bisa mematuk batang pohon yang
keras 38-43 kali dalam waktu dua atau tiga detik saja tanpa menderita
apa-apa.18
![]() |
Tidak terjadi apa-apa karena struktur kepala burung pelatuk
tercipta secara ideal untuk tugas semacam itu. Tengkorak burung pelatuk
mempunyai sistem suspensi yang luar biasa yang menyerap daya pukulan.
Muka dan beberapa urat tengkoraknya yang berdampingan dengan paruh dan
rahangnya itu sangat kokoh sehingga turut mengurangi efek pukulan yang
kuat selama pematukan.19
Rancangan dan perencanaan tidak berakhir di sini. Dengan
terutama lebih menyukai kayu tusam, burung pelatuk mengecek umur pohon
sebelum mengebor lubang padanya dan memilah yang umurnya lebih dari 100
tahun, karena kayu tusam yang umurnya lebih dari 100 tahun menderita suatu
penyakit yang menyebabkan kulit kayu keras dan tebal untuk dilembutkan.
Baru-baru ini sajalah hal ini ditemukan oleh sains dan mungkin anda membacanya
di sini untuk pertama kalinya dalam kehidupan anda; burung pelatuk telah
mengetahuinya selama berabad-abad.
![]() |
Ini bukan satu-satunya alasan mengapa burung pelatuk lebih
menyukai kayu tusam. Burung pelatuk menggali rongga di sekeliling sarang
mereka yang fungsinya pada mulanya tidak terpahami. Kemudian rongga-rongga
ini terpahami untuk melindungi mereka dari bahaya besar. Seiring dengan
waktu, damar lengket yang lolos dari kayu tusam memenuhi rongga sehingga
rintisan sarang burung pelatuk penuh dengan genangan yang dengan demikian
ini, burung pelatuk bisa terlindung dari ular, musuh terbesar mereka.
Corak menarik lain burung pelatuk adalah mulut mereka yang
cukup tipis untuk juga menyusup sarang semut di pohon. Mulut mereka juga
lengket yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan semut di sana. Kesempurnaan
penciptaan ini selanjutnya terungkap oleh fakta bahwa mulut mereka mempunyai
susunan yang mencegah mereka dari bahaya asam di tubuh semut-semut.20
Burung pelatuk, yang setiap cirinya dibahas di berbagai paragraf
di atas, dengan semua corak rincinya membuktikan bahwa mereka itu 'diciptakan'.
Jika burung pelatuk berkembang secara kebetulan sebagaimana klaim teori
evolusi, mereka akan mati sebelum memperoleh ciri konsisten yang luar
biasa seperti itu dan mereka akan punah. Akan tetapi, karena mereka diciptakan
oleh Allah dengan 'rancangan' istimewa yang disesuaikan dengan kehidupan
mereka, mereka memulai kehidupan mereka dengan semua sifat-sifat pentingnya.
Kamuflase
Salah satu strategi pertahanan hewan adalah kamuflase. Beberapa
hewan mempunyai perlindungan khusus yang berupa struktur tubuh dan pewarnaan
yang semuanya sesuai dengan habitat mereka. Tubuh-tubuh makhluk hidup
ini sangat serasi dengan lingkungan mereka yang bila anda lihat di gambar,
tidak bisa anda katakan apakah itu tanaman ataukah hewan, atau membedakan
mereka dari sekeliling mereka.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Sebagaimana yang akan kita lihat pada halaman-halaman berikut,
keserupaan yang luar biasa pada seekor serangga dengan daun membantunya
mengalihkan perhatian musuh-musuhnya. Jelas bahwa hewan mungil ini tidak
membuat tubuhnya kelihatan seperti daun. Mungkin ia tidak sadar juga bahwa
ia terlindung karena terlihat seperti daun. Namun demikian, kamuflase
ini sedemikian tangkas sehingga segera mengena sebagai taktik pertahanan
yang terencana secara khusus dan 'tercipta'.
![]() |
MATA PALSU MEMBINGUNGKAN!
Bila kupu-kupu membuka sayap, kita dapati sepasang mata.
Mata-mata ini meyakinkan musuh-musuhnya bahwa ia bukan kupu-kupu. Terutama,
wajah palsu beberapa spesies kupu-kupu seperti kupu-kupu Shonling yang
terlihat di atas sangat sempurna dengan sinar mata, corak wajah, alis
mata mengerut, mulut dan hidung sehingga gambaran keseluruhannya cukup
menggetarkan bagi banyak musuhnya.
![]() ![]() |
Orang yang berkepala batu dengan menyangkal Allah mungkin
berusaha menyokong pandangannya yang tak masuk-akal dengan penjelasan
evolusionis yang berupa "teori kebetulan yang menarik". Ia mungkin juga
menyatakan bahwa 'kupu-kupulah yang menghasilkan pola ini pada tubuhnya
dengan memikirkan bahwa ini akan berguna baginya'.
![]() |
![]() |
Jika seseorang membuat pernyataan sedemikian ini dan menaksir
bahwa pola-pola yang mengungguli keindahan lukisan seniman ini muncul
secara kebetulan, maka tidak ada yang tersisa pada bagian 'ulul albab'.
Ini karena pernyataan itu tidak sesuai sama sekali dengan nalar dan akal
sehat.
Mata Palsu
Ada beberapa metode pertahanan menarik yang tak terbayangkan
dan luar biasa di dunia hewan. Salah satunya ialah mata palsu. Dengan
mata palsu semacam ini, berbagai kupu-kupu, ulat, dan spesies ikan meyakinkan
musuh mereka bahwa mereka 'berbahaya'.
Kupu-kupu di gambar kiri membuka sayap mereka segera sesudah
merasakan suatu bahaya dan mempertontonkan sepasang mata di setiap sayap
mereka yang tampaknya cukup mengancam musuh-musuh mereka.
Mari kita luangkan waktu dan berpikir: mungkinkah mata yang
sangat meyakinkan tersebut merupakan hasil dari kebetulan? Bagaimana mungkin
kupu-kupu tahu bahwa sepasang mata yang menakutkan akan tampak bila ia
membuka sayapnya dan bahwa pandangan ini akan menggetarkan musuhnya? Pernahkah
kupu-kupu melihat pola pada sayapnya dan memutuskan bahwa pola ini menakutkan
dan bahwa ini bisa berfaedah pada kejadian bahaya?
Pola yang meyakinkan seperti itu hanya mungkin merupakan
hasil dari rancangan yang disengaja, bukan dari kebetulan. Lagipula, sama
sekali tidak mungkin bahwa kupu-kupu menyadari pola-pola pada sayapnya
dan menemukannya sendiri sebagai taktik pembelaan. Jelas bahwa Allah,
Yang menciptakan kupu-kupu, melimpahkan pada tubuhnya pola seperti itu
dan memberi ilham naluri kepada hewan untuk dipakai pada keadaan bahaya.
Bunga Teratai
Bunga-bunga kecil biasanya dianggap biasa oleh orang-orang,
meski sempurna sepenuhnya. Orang-orang tidak mencerap keajaiban penciptaan
bunga-bunga ini karena terlihat ada di mana-mana setiap hari. Karena itu,
bunga-bunga yang tumbuh di tempat yang sangat berbeda, dalam keadaan yang
sangat lain, dan dalam ukuran yang sangat berbeda akan ditaksir tanpa
'kacamata biasa' dan dengan demikian membantu kita mencerap keberadaan
Allah.
Teratai-teratai Amazon yang tumbuh di lumpur lengket yang
menutupi dasar Sungai Amazon cukup menarik untuk mengganti 'kacamata biasa'
orang-orang, karena mereka melangsungkan kehidupan mereka tidak dengan
cara yang biasanya kita saksikan setiap hari, tetapi dengan perjuangan
yang sangat lain.
Tanaman-tanaman ini mulai tumbuh di lumpur dasar Sungai Amazon,
dan kemudian menjangkau permukaan sungai. Tujuannya adalah mencapai sinar
matahari yang sangat penting untuk keberadaan mereka. Tatkala akhirnya
mencapai permukaan air, mereka berhenti tumbuh dan mengembangkan pucuk
bundar berduri. Pucuk-pucuk ini berkembang menjadi daun-daun raksasa dengan
jangkauan 2 meter dalam beberapa jam. Dengan 'mengetahui' bahwa semakin
banyak menutupi permukaan sungai dengan daun-daun yang berhamparan, semakin
mampu mereka memanfaatkan sinar matahari, teratai-teratai ini banyak menggunakan
siang hari untuk melakukan fotosintesis. Mereka 'tahu' bahwa kalau tidak,
mereka tidak akan dapat bertahan hidup di dasar sungai karena langkanya
cahaya. Tentu saja, menjalankan taktik 'cerdik' seperti ini jelas merupakan
ilham bagi tanaman.
![]() |
Teratai-teratai hanya bisa memanfaatkan siang
hari setelah mereka membuat jalan dari kedalaman rawa ke permukaan
air dengan memanjang setinggi 2 meter. Akan tetapi, akar-akar
bunga ini juga membutuhkan oksigen. Di gambar kiri adalah tangkai-tangkai
yang bermunculan dari akar-akar tanaman tersebut menuju permukaan
air dan membawakan oksigen untuk akar-akar ini.
|
![]() |
![]() |
Akan tetapi, sinar matahari saja tidak memadai bagi terata-teratai
Amazon. Mereka juga membutuhkan oksigen. Sekalipun demikian, tentu saja
oksigen ini tidak ada di tanah berlumpur tempat akar-akar mereka. Karena
inilah teratai membentangkan tangkai yang berkembang dari akar ke atas
menuju permukaan air yang mengambangkan daun-daun mereka. Kadang-kadang
tangkai-tangkai ini tumbuh setinggi 11 meter; mereka berkaitan dengan
daun-daun dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen antara daun dan akar.21
Bagaimana pucuk itu bisa tahu pada tahap awal kehidupannya
di kedalaman sungai bahwa ia membutuhkan oksigen dan sinar matahari untuk
mempertahankan hidup, bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpanya, dan bahwa
segala sesuatu yang dibutuhkannya ini terdapat di permukaan air? Makhluk
yang baru saja mengenal kehidupan ini tidak menyadari kenyataan bahwa
air ini mempunyai permukaan atau pun keberadaan matahari dan oksigen.
Karena itu, jika seluruh kejadian ini ditaksir dari sudut
pandang evolusionis, tumbuh-tumbuhan ini pasti sudah lama takluk oleh
keadaan lingkungan dan menjadi punah. Akan tetapi, teratai masih ada saat
ini dengan segala kesempurnaannya.
Perjuangan kehidupan teratai-teratai yang sulit dipercaya
ini masih berlangsung setelah mereka mencapai sinar dan oksigen di permukaan
air, yang di sini mereka menggulung daun-daun raksasa mereka ke atas supaya
tidak tenggelam.
Mereka dapat melangsungkan kehidupan dengan semua pencegahan
ini. Sekalipun demikian, mereka tahu bahwa ini tidak cukup untuk perkembangbiakan.
Mereka membutuhkan makhluk hidup yang akan membawa serbuk-sari mereka
ke teratai lain, dan makhluk hidup ini ialah kumbang yang tercipta dengan
ketertarikannya pada warna putih. Hewan ini lebih suka teratai putih ini
daripada bunga-bunga menarik lainnya di Sungai Amazon. Ketika teratai
Amazon dikunjungi oleh hewan ini yang akan melestarikan spesies mereka,
mereka menutup semua daun mereka, membelenggu mereka, dan menawari mereka
serbuk-sari yang cukup banyak. Mereka membiarkan mereka bebas setelah
menyekap mereka selama satu malam, dan kemudian mengubah warna mereka
supaya mereka tidak membawa kembali serbuk-sari yang sama kepada mereka.
Segera setelah putih murni, teratai meriah lalu menghiasi sungai Amazon
dengan warna merah-muda.
Bisakah rencana-rencana yang diperhitungkan secara baik dan
tanpa cacat seperti itu merupakan karya pucuk yang tidak menyadari segalanya?
Tentu tidak. Mereka ialah hasil dari kebijaksanaan Allah, Yang mengciptakan
segala sesuatu. Semua seluk-beluk yang diringkas di sini menunjukkan bahwa
tanaman, seperti semua makhluk hidup di alam semesta ini, menjadi ada
dengan telah diperlengkapi dengan sistem yang paling sesuai, dan bersyukurlah
kepada Pencipta mereka.
KESIMPULAN
Bisakah angin membentuk pesawat terbang secara kebetulan?
Fisikawan terkenal Sir Fred Hoyle membuat pengamatan yang sangat tajam
mengenai asal-usul kehidupan. Dalam bukunya The Intelligent Universe ia
menulis:
Peluang bahwa bentuk kehidupan yang lebih tinggi mungkin
muncul dengan cara ini [secara kebetulan] sebanding dengan peluang bahwa
angin puyuh yang melanda melalui tempat barang rongsokan bisa membentuk
Boeing 747 dari bahan-bahan di situ.22
Pembandingan Hoyle ini cukup berilham. Contoh-contoh yang
kita bahas tadi juga mengungkapkan bahwa keberadaan kehidupan dan juga
kesempurnaan sistemnya tersebut memaksa kita untuk mencari kekuatan hebat
yang menjadikan ini semua. Sebagaimana angin topan yang tidak bisa menghasilkan
pesawat terbang sebagai hasil dari kebetulan, mustahil juga bagi alam
semesta untuk menjadi ada sebagai hasil dari kejadian yang tak terencana
dan lebih-lebih mengandung susunan yang sangat rumit di dalamnya. Yang
benar, alam semesta diperlengkapi dengan banyak sekali sistem dengan kerumitan
yang jauh lebih tak terbatas daripada sistem pesawat terbang.
Segala yang kami katakan di bab ini menantang kita dengan
bukti perencanaan yang tak bercacat bukan hanya di sekeliling yang dekat
dengan kita, melainkan juga di pedalaman. Orang yang menaksir ayat-ayat
ini yang juga merupakan bukti yang tak terbantahkan baik oleh akal maupun
nurani hanya bisa sampai pada satu kesimpulan: tidak ada tempat bagi kebetulan
di alam semesta ini; alam semesta ini DICIPTAKAN dengan segala hal-hal
kecil di dalamnya.
Dan Allah, Pencipta sistem yang sempurna ini, Dialah Yang
mempunyai kekuatan dan pengetahuan yang tak terbatas.
13. Bilim ve Teknik Dergisi, sayý.203,
s. 25.
14. Larousse Dictionary and Encyclopaedia, vol. II, hlm. 5734
15. Maurice Burton, C.B.P.C. Publishing Limited, Encyclopaedia of Animals, Reptiles, hlm. 120
16. Ibid, hlm. 120
17. Michael J. Behe, Darwin's Black Box, New York: Free Press - 1996, hlm. 232-233.
18. Grzimeks Tierleben Vögel 3, Deutscher Taschen Buch Verlag - octobre 1993, hlm. 92.
19. Ibid, hlm. 89.
20. Ibid, hlm. 87-88.
21.David Attenborough, The Private Life of Plants, Princeton University Press - 1995, hlm. 291
22. Nature - 12 novembre 1981.

14. Larousse Dictionary and Encyclopaedia, vol. II, hlm. 5734

15. Maurice Burton, C.B.P.C. Publishing Limited, Encyclopaedia of Animals, Reptiles, hlm. 120

16. Ibid, hlm. 120

17. Michael J. Behe, Darwin's Black Box, New York: Free Press - 1996, hlm. 232-233.

18. Grzimeks Tierleben Vögel 3, Deutscher Taschen Buch Verlag - octobre 1993, hlm. 92.

19. Ibid, hlm. 89.

20. Ibid, hlm. 87-88.

21.David Attenborough, The Private Life of Plants, Princeton University Press - 1995, hlm. 291

22. Nature - 12 novembre 1981.

0 comments
Posting Komentar